Reportaseterkini.net - Mimpi seorang muslim itu harapan sekaligus doa. Perhatikan coba doa kita tiap hari “Rabbana attina fidunya khasanah wa fil akhirati khasanah”, itu artinya kita menginginkan kebaikan di dunia dan juga di akhirat. Maka selalu menautkan mimpi besar kita kepada idraq sillah billah (kesadaran hubungan kita dengan Allah) menjadi penting dan kudu binti harus.
Boleh aja menginginkan sukses harta, tahta, keluarga, dunia, tetapi selalu bertanyalah pada dua hal “apakah keinginan itu tidak bertentangan dengan Islam?”, dan “apakah keinginan itu berdimensi akhirat atau nggak?”. Pertanyaan itulah yang akan mengarahkan kemana mimpi besar kita akan kita bawa.
Muhammad al-Fatih, yang mempunyai mimpi besar menaklukkan Konstantinopel. Al-Fatih yang hidup ratusan tahun setelah masa Rasulullah, tapi mimpi besarnya terinspirasi dari hadits Rasulullah Saw tentang penaklukan dua kota. Guru beliau Aa’ Syamsudin pun selalu mendengungkan tentang hadits itu ke telinga al-Fatih, bahwa dirinyalah sang penakluk itu. Maka al-Fatih pun melayakkan diri menjadi penakluk, mulai dari mengatur strategi, melatih pasukan unggulan, serta juga membina nafsiyah/kejiwaan beliau dan pasukannya. Hasilnya, pada tahun 1453 M, kota Konstantinopel yang saat itu jadi simbol peradaban Romawi Timur, takluk dibawah tangan seorang pemuda berumur 24 tahun.
.
Setiap orang pasti punya mimpi, dan bagi seorang muslim harus punya yang namanya mimpi besar. Sekali lagi, apapun mimpi besar kita arahkan pada dua dimensi, yakni dimensi dunianya mimpi besar kita harus bisa memberi kontribusi bagi orang-orang disekitar kita. Sementara dimensi ukhrowi dari mimpi besar kita adalah prestasi yang hanya kita persembahkan untuk Allah, hingga Allah berkenan memberikan Surga-Nya kepada kita.
.
Sudah seharusnya seorang pemuda Islam, punya mimpi besar. Bangunlah mimpi yang bisa menjadi pendorong bagi kita untuk memberikan yang terbaik bagi Islam. [reportaseterkini.net]
Kamis, 02 Juni 2016
Penting! Ini Dia 9 Persiapan Dalam Menyambut Ramadhan
Reportaseterkini.net - Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Keutamaan Ramadhan tidak kita sangsikan; dari keberkahan, pahala suatu amal yang dilipatgandakan, dan ampunan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa yang terhalang kebaikan darinya, sungguh ia orang merugi. Karenanya, setiap muslim harus merasa gembira saat Ramadhan tiba.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada para sahabatnya,
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Bulan yang Allah jadikan puasa di dalamnya fardhu (kewajiban). Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dibelenggu pemimpin setan, dan di dalamnya Allah memiliki 1 malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang diharamkan dari kebaikannya maka sungguh dia telah-benar-benar diharamkan kebaikan.” (HR. Al-Nasai dan al-Baihaqi, Shahih al-Targhib, no. 985)
Imam Ibnu Rajab berkata: Hadits ini dasar dalam tahniah dari sebagian manusia kepada sebagian yang lain dengan datangnya bulan Ramadhan, bagaimana seorang mukmin tidak bergembita dengan dibukakanya pintu-pintu surga? Bagaimana seorang pendosa tidak bergembira dengan ditutupnya pintu-pintu neraka? Bagaimana orang berakal tidak bergembira dengan masa yang syetan dibelengg di dalamnya?”
Karenanya, seorang mukmin pantas bergembira dengan datangnya bulan (Ramadhan) ini. Ia bersungguh-sungguh dalam mengerjakan amal shalih di dalamnya. Ia bergembira dengan kedatangannya sebagaimana Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyampaikan kegembiraan kepada sahabatnya dengan kedatangan bulan mulia ini.
Berikut ini beberapa bekal yang layak disiapkan menyambut Ramadhan:
Pertama, berdoa kepada Allah agar menyampaikan umur kita kepada bulan yang mulia ini dalam kondisi sehat wal ‘afiat. Sehingga ia bisa mengisi Ramadhan dengan puasa, qiyam, zikir, tilawah, dan amal-amal shaleh lainnya dengan maksimal.
Sebagian ulama salafush shalih berdoa kepada Allah agar disampaikan kepada Ramadhan. Lalu mereka berdoa agar Allah berkenan menerima amal ibadah mereka.
Mu’alla bin Al-Fadhl – ulama tabi’ tabiin – mengatakan,
كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم
“Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif: 264)
Dari Abu 'Amr Al-Auza'ه, ia berkata: Adalah Yahya bin Abi Katsir berdoa memohon kehadiran bulan Ramadhan:
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلَى رَمَضَانَ ، وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ ، وَتُسلمهُ مِنِّي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Hilyatul Auliya', juz 1, hlm. 420)
Kedua, dengan menjaga hati terhadap kaum muslimin. Yakni jangan sampai ada kebencian dan permusuhan antara kita dan saudara muslim kita. Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ اللهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مَشَاحِن
"Sesungguhnya Allah menilik pada malam nishfu (pertengahan) Sya'ban, lalu mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang cekcok/permusuhan terhadap saudaranya." (HR. Ibnu Majah dan dihassankan oleh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah no. 1144 dan Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1016)
Ketiga, memperbanyak puasa dan membiasakan ibadah di bulan Sya’ban. Di samping karena bulan Sya’ban adalah bulan yang sering dilalaikan manusia dan amal anak Adam diangkat kepada Allah Ta’ala, memperbanyak puasa di bulan Sya’ban juga sebagai persiapan dan pembiasaan diri dengan amal-amal Ramadhan. Hal ini akan menjadikan seorang muslim terbiasa berpuasa sehingga saat menjalani shiyam Ramadhan akan terasa lebih ringan sehingga ia bisa mengisi Ramadhan –baik siang atau malamnya- dengan ibadah dan aktifitas yang baik.
Keempat, memperhatikan amal-amal wajib, seperti shalat berjamaah lima waktu sehingga saat Ramadhan tiba tidak ada pahala besar yang luput dari kita. Biasakan berjalan kaki ke masjid untuk shalat berjamaah dalam kondisi suci agar setiap langkah kita berpahala dan menjadi penghapus dosa.
Kelima, membaca dan mempelajari hukum-hukum puasa dari berbagai kitab, kaset rekaman ceramah para ulama dan dai.
Keenam, tidak boleh dilupakan pula dalam menyambut Ramadhan adalah Al-Qur'an al-Karim; membaca dan mengkajinya. Lebih utama jika mampu menghatamkan di bulan Sya’ban sehingga ia memulai tilawatul Qur’an dari awal surat. Jika ini dilakukan, insya Allah akan membuatnya ringan menghatamkan qira’atul Qur’an di bulan Ramadhan.
Peran Al-Qur'an sebagai cahaya yang menerangi hati seorang muslim, melapangkan dadanya dan menyucikan qalbunya akan memberi dampak hebat terhadap ibadah selainnya di bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya. Karenanya, seorang muslim tidak boleh meninggalkannya dan pelit membacanya.
Ketujuh, shalat malam juga menjadi bekal yang tak boleh tinggalkan. Karena hadits nabawi menyebutkan keutamaan malam bulan Ramadhan dengan qiyamullail atau shalat tarawih. Jika ia sudah terbiasa dengan shalat malam ini, maka ia akan lebih ringan menjalankan shalat Tarawih berjamaah dan menghidupkan malamnya dengan memperbanyak shalat. Ia bisa bermunajat kepada Rabb-nya di malam Ramadhan tanpa merasa berat dan payah.
Kedelapan, Bekal lain yang tidak kalah urgensinya adalah zikrullah 'Azza Wa Jalla. Dengan zikrullah ini seorang muslim akan dimudahkan dalam menjalankan berbagai aktifitas ibadahnya. Ini meningkatkan kembali aktifitas zikir harian yang bersifat khusus dan umum; sepeti zikir ba’da shalah, zikir pagi dan petang hari, zikir menjelang tidur, memperbanyak istighfar di waktu sahur, dan selainnya. Ia membiasakan zikir dengan lisannya di mana saja berada kecuali di tempat-tempat yang dilarang seperti di kamar kecil dan saat jima’.
Keutamaan zikir kita temukan cukup banyak dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabawiyah. Di antaranya firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيراً وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Ah-Ahzab: 35)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal: 45)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda dalam nasihat umumnya, “Lisanmu senantiasa basah karena sebab Zikrullah.” (HR. Ahmad, Al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Kesembilan, membiasakan diri dengan akhlak baik dan menjauhi akhlak-akhlak tercela. Ini bisa dengan mengkaji bab akhlak atau membacanya pada kitab-kitab suluk (akhlak).
Inilah beberapa bekal yang harus disiapkan untuk menyambut tamu mulia tahunan, bulan Ramadhan yang penuh berkah. Menyiapkan persiapan bukti nyata adanya rasa senang dan bahagia atas kehadiran Ramadhan. Siapa yang ingin mendapatkan hasil baik di bulan Ramadhan maka ia harus menyiapkan dengan baik bekal-bekalnya. Wallahu Ta’ala A’lam.
Sumber : voa-islam.com
Keutamaan Ramadhan tidak kita sangsikan; dari keberkahan, pahala suatu amal yang dilipatgandakan, dan ampunan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa yang terhalang kebaikan darinya, sungguh ia orang merugi. Karenanya, setiap muslim harus merasa gembira saat Ramadhan tiba.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada para sahabatnya,
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Bulan yang Allah jadikan puasa di dalamnya fardhu (kewajiban). Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dibelenggu pemimpin setan, dan di dalamnya Allah memiliki 1 malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang diharamkan dari kebaikannya maka sungguh dia telah-benar-benar diharamkan kebaikan.” (HR. Al-Nasai dan al-Baihaqi, Shahih al-Targhib, no. 985)
Imam Ibnu Rajab berkata: Hadits ini dasar dalam tahniah dari sebagian manusia kepada sebagian yang lain dengan datangnya bulan Ramadhan, bagaimana seorang mukmin tidak bergembita dengan dibukakanya pintu-pintu surga? Bagaimana seorang pendosa tidak bergembira dengan ditutupnya pintu-pintu neraka? Bagaimana orang berakal tidak bergembira dengan masa yang syetan dibelengg di dalamnya?”
Karenanya, seorang mukmin pantas bergembira dengan datangnya bulan (Ramadhan) ini. Ia bersungguh-sungguh dalam mengerjakan amal shalih di dalamnya. Ia bergembira dengan kedatangannya sebagaimana Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyampaikan kegembiraan kepada sahabatnya dengan kedatangan bulan mulia ini.
Berikut ini beberapa bekal yang layak disiapkan menyambut Ramadhan:
Pertama, berdoa kepada Allah agar menyampaikan umur kita kepada bulan yang mulia ini dalam kondisi sehat wal ‘afiat. Sehingga ia bisa mengisi Ramadhan dengan puasa, qiyam, zikir, tilawah, dan amal-amal shaleh lainnya dengan maksimal.
Sebagian ulama salafush shalih berdoa kepada Allah agar disampaikan kepada Ramadhan. Lalu mereka berdoa agar Allah berkenan menerima amal ibadah mereka.
Mu’alla bin Al-Fadhl – ulama tabi’ tabiin – mengatakan,
كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم
“Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif: 264)
Dari Abu 'Amr Al-Auza'ه, ia berkata: Adalah Yahya bin Abi Katsir berdoa memohon kehadiran bulan Ramadhan:
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلَى رَمَضَانَ ، وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ ، وَتُسلمهُ مِنِّي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Hilyatul Auliya', juz 1, hlm. 420)
Kedua, dengan menjaga hati terhadap kaum muslimin. Yakni jangan sampai ada kebencian dan permusuhan antara kita dan saudara muslim kita. Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ اللهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مَشَاحِن
"Sesungguhnya Allah menilik pada malam nishfu (pertengahan) Sya'ban, lalu mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang cekcok/permusuhan terhadap saudaranya." (HR. Ibnu Majah dan dihassankan oleh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah no. 1144 dan Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1016)
Ketiga, memperbanyak puasa dan membiasakan ibadah di bulan Sya’ban. Di samping karena bulan Sya’ban adalah bulan yang sering dilalaikan manusia dan amal anak Adam diangkat kepada Allah Ta’ala, memperbanyak puasa di bulan Sya’ban juga sebagai persiapan dan pembiasaan diri dengan amal-amal Ramadhan. Hal ini akan menjadikan seorang muslim terbiasa berpuasa sehingga saat menjalani shiyam Ramadhan akan terasa lebih ringan sehingga ia bisa mengisi Ramadhan –baik siang atau malamnya- dengan ibadah dan aktifitas yang baik.
Keempat, memperhatikan amal-amal wajib, seperti shalat berjamaah lima waktu sehingga saat Ramadhan tiba tidak ada pahala besar yang luput dari kita. Biasakan berjalan kaki ke masjid untuk shalat berjamaah dalam kondisi suci agar setiap langkah kita berpahala dan menjadi penghapus dosa.
Kelima, membaca dan mempelajari hukum-hukum puasa dari berbagai kitab, kaset rekaman ceramah para ulama dan dai.
Keenam, tidak boleh dilupakan pula dalam menyambut Ramadhan adalah Al-Qur'an al-Karim; membaca dan mengkajinya. Lebih utama jika mampu menghatamkan di bulan Sya’ban sehingga ia memulai tilawatul Qur’an dari awal surat. Jika ini dilakukan, insya Allah akan membuatnya ringan menghatamkan qira’atul Qur’an di bulan Ramadhan.
Peran Al-Qur'an sebagai cahaya yang menerangi hati seorang muslim, melapangkan dadanya dan menyucikan qalbunya akan memberi dampak hebat terhadap ibadah selainnya di bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya. Karenanya, seorang muslim tidak boleh meninggalkannya dan pelit membacanya.
Ketujuh, shalat malam juga menjadi bekal yang tak boleh tinggalkan. Karena hadits nabawi menyebutkan keutamaan malam bulan Ramadhan dengan qiyamullail atau shalat tarawih. Jika ia sudah terbiasa dengan shalat malam ini, maka ia akan lebih ringan menjalankan shalat Tarawih berjamaah dan menghidupkan malamnya dengan memperbanyak shalat. Ia bisa bermunajat kepada Rabb-nya di malam Ramadhan tanpa merasa berat dan payah.
Kedelapan, Bekal lain yang tidak kalah urgensinya adalah zikrullah 'Azza Wa Jalla. Dengan zikrullah ini seorang muslim akan dimudahkan dalam menjalankan berbagai aktifitas ibadahnya. Ini meningkatkan kembali aktifitas zikir harian yang bersifat khusus dan umum; sepeti zikir ba’da shalah, zikir pagi dan petang hari, zikir menjelang tidur, memperbanyak istighfar di waktu sahur, dan selainnya. Ia membiasakan zikir dengan lisannya di mana saja berada kecuali di tempat-tempat yang dilarang seperti di kamar kecil dan saat jima’.
Keutamaan zikir kita temukan cukup banyak dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabawiyah. Di antaranya firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيراً وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Ah-Ahzab: 35)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal: 45)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda dalam nasihat umumnya, “Lisanmu senantiasa basah karena sebab Zikrullah.” (HR. Ahmad, Al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Kesembilan, membiasakan diri dengan akhlak baik dan menjauhi akhlak-akhlak tercela. Ini bisa dengan mengkaji bab akhlak atau membacanya pada kitab-kitab suluk (akhlak).
Inilah beberapa bekal yang harus disiapkan untuk menyambut tamu mulia tahunan, bulan Ramadhan yang penuh berkah. Menyiapkan persiapan bukti nyata adanya rasa senang dan bahagia atas kehadiran Ramadhan. Siapa yang ingin mendapatkan hasil baik di bulan Ramadhan maka ia harus menyiapkan dengan baik bekal-bekalnya. Wallahu Ta’ala A’lam.
Sumber : voa-islam.com
Rabu, 01 Juni 2016
Mengejutkan!! Ini Dia Pengakuan Barat Terhadap Kejayaan Islam
Reportaseterkini.net - Kalo sahabat jeli, soal prestasi yang selama ini dimiliki Barat “prestasi” nya Barat sekarang ini lebih karena dulunya ‘mencontek’ Islam. Prof. G. Margoliouth dalam De Karacht van den Islam menuliskan, "Penyelidikan telah menunjukkan, bahwa yang diketahui oleh sarjana-sarjana Eropa tentang falsafah, astronomi, ilmu pasti, dan ilmu pengetahuan semacam itu, selama beberapa abad sebelum Renaissance, secara garis besar datang dari buku-buku Latin yang berasal dari bahasa Arab, dan Quran-lah yang, walaupun tidak secara langsung, memberikan dorongan pertama untuk studi-studi itu di antara orang-orang Arab dan kawan-kawan mereka"
Sebagai muslim, harusnya kita nggak silau dengan prestasi yang selama ini ditebar Barat lewat media apapun. Karena sejatinya, kita sebagai seorang muslim harusnya lebih bangga berkiblat pada Islam. Sekedar mengingatkan, coba kita simak kutipan berikut: “Patut diingat, bahwa Quran memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum muslimin daripada Bibel dalam agama Kristen. Demikianlah, setelah melintasi masa selama 13 abad Quran tetap merupakan kitab suci bagi seluruh Turki, Iran, dan hampir seperempat penduduk India. Sungguh, sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa kini” (E. Denisen Ross, seperti dikutip dalam buku Kekaguman Dunia Terhadap Islam).
.
Itulah sob, pengakuan orang Barat terhadap Islam. Itu artinya, Islam itu pernah berprestasi dan pasti masih menyimpan prestasi, jika diterapkan lagi seperti pernah diterapkan selama 13 abad. Bahkan pada masa kejayaan yang 13 abad tersebut, Islam memang menjadi super power, menjadi kiblat bagi dunia saat itu. Bisa dibilang, ilmuwa-ilmuwan Barat yang sekarang lebih kita kenal dalam pelajaran sekolah kita adalah terilhami dari ilmuwan-ilmuwa Muslim saat itu. .
Maka bangunlah the dreamers, saatnya untuk beraksi menjadi the players dengan menjadikan Islam satu-satunya kiblat dalam ukuran berprestasi. [reportaseterkini.net]
Sebagai muslim, harusnya kita nggak silau dengan prestasi yang selama ini ditebar Barat lewat media apapun. Karena sejatinya, kita sebagai seorang muslim harusnya lebih bangga berkiblat pada Islam. Sekedar mengingatkan, coba kita simak kutipan berikut: “Patut diingat, bahwa Quran memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum muslimin daripada Bibel dalam agama Kristen. Demikianlah, setelah melintasi masa selama 13 abad Quran tetap merupakan kitab suci bagi seluruh Turki, Iran, dan hampir seperempat penduduk India. Sungguh, sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa kini” (E. Denisen Ross, seperti dikutip dalam buku Kekaguman Dunia Terhadap Islam).
.
Itulah sob, pengakuan orang Barat terhadap Islam. Itu artinya, Islam itu pernah berprestasi dan pasti masih menyimpan prestasi, jika diterapkan lagi seperti pernah diterapkan selama 13 abad. Bahkan pada masa kejayaan yang 13 abad tersebut, Islam memang menjadi super power, menjadi kiblat bagi dunia saat itu. Bisa dibilang, ilmuwa-ilmuwan Barat yang sekarang lebih kita kenal dalam pelajaran sekolah kita adalah terilhami dari ilmuwan-ilmuwa Muslim saat itu. .
Maka bangunlah the dreamers, saatnya untuk beraksi menjadi the players dengan menjadikan Islam satu-satunya kiblat dalam ukuran berprestasi. [reportaseterkini.net]
Masha Allah, 3 Manfaat Dzikir ini Perlu Kamu Ketahui
Reportaseterkini.net - Masha Allah, 3 Manfaat Dzikir ini Perlu Kamu Ketahui :
1. Diberi Keberuntungan . Berdzikir dapat membawa seseorang pada suatu keberuntungan. Allah Swt, berfirman: “Maka, berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama Allah Sebanyak-banyaknya, agar kamu beruntung.” (QS.al-Anfaal [8]: 45)
Berdasarkan surat al-Anfaal ayat 45 tersebut, kita mengetahui bahwa ibu hamil yang banyak berdzikir mendapat keberuntungan dari Allah Swt, berupa anak yang terlahir dalam keadaan sempurna, sehat, dan bersikap shalih maupun shalihah.
Mengatasi Problem Psikologis
Stress merupakan cirri-ciri orang yang hatinya tidak tenteram. Stress yang dialami oleh ibu hamil akan dapak buruk bagi kesehatan anak yang dikandungnya.
Elizabeth Hurlock, seorang pakar janin, menyatakan bahwa kondisi psikologis yang baik atau tidak, yang dialami oleh seorang ibu hamil dapat memengaruhi psikologis anak dalam kandungannya, sehingga besar kemungkinan pengaruh negative tersebut berubah menjadi bawaan anak. Sehingga, anak menjadi seorang penakut, pemarah, penyedih, dan lain sebagainya.
Untuk mengurangi rasa stress, Allah Swt, memerintahkan kita untuk mengingat-Nya melalui dzikir. Sebab, dzikir dapat menentramkan hati. Perintah Allah tersebut terdapat dalam al-Qur’an, tepatnya pada ayat berikut:
“(Yaitu), orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.ar-Ra’d [13]: 28).
Menurut M. Afif Anshori (2003), dari hasil penelitiannya ia menyebutkan bahwa timbulnya gangguan kejiwaan, sesungguhnya berpangkal pada ketidaksadaran diri bahwa dirinya itu tidak mampu mengejar yang dicita-citakan. Namun, mereka tetap memforsir segala potensi akal budinya sehingga kelelahan. Menurut anggapannya, segala keinginan jika diusahakan dengan pengerahan segenap potensi tenaga dan pikiran, mesti akan tercapai. Akan tetapi mereka tidak menyadari bahwa kemampuan manusia sangat terbatas dan ada kelemahannya. Akibatnya terjadilah shock, stress, depresi, frustasi, dan beragam kekalutan mental lainnya.
Disinilah pentingnya dzikir agar manusia mengetahui dan mengenal jati dirinya dan Tuhannya. Sebagaimana kita ketahui, dzikir pada prinsip pokoknya adalah memusatkan pikiran dan perasaan kepada Allah Swt, dengan cara menyebut nama-Nya secara berulang-ulang . hal ini membuat seseorang mempunyai pengalaman “berhubungan” dengan Allah Swt, sehingga dengan sendirinya akan menghilangkan rasa keterpisahan antara manusia dengan Tuhannya.
Dzikir mempunyai kemiripan dengan berbagai teknik meditasi pada tradisi agama-agama lain, baik pada tekniknya maupun efek yang ditimbulkannya. Banyak fakta penelitian yang telah membuktikan bahwa dzikir tidak hanya berpengaruh pada perkembangan ruhani seseorang, melainkan juga berpengaruh terhadap dimensi fisi. Misalnya, dalam menyembuhkan berbagai penyakit fisik, seperti stress, kecemasan, dan depresi.
Sementara itu, dalam sudut pandang kaca mata ilmu kedokteran jiwa/kesehatan jiwa, dzikir merupakan terapi psikistrik, setingkat lebih tinggi dari pada psikoterapi biasa. Hal ini dikarenakan dzikir mengandung unsure spiritual keruhanian/keagamaan/ketuhanan yang dapat membangkitkan harapan (hope) dan rasa percaya diri (self confidence) pada diri seseorang yang sedang sakit,sehingga mempercepat proses penyembuhan.
Banyak fakta yang juga telah membuktikan bahwa orang-orang yang mengalami kekalutan mental (mental disorder) dikarenakan mereka mengalami kekeringan jiwa akibat jauh dari norma-norma religious. Fakta-fakta ini dapat dikaitkan dengan teori kepribadian yang disampaikan oleh Sigmund Freud, bahwa apabila seorang tidak berdzikir hidupnya akan selalu dalam pengaruh ID (Das Es), dan akibatnya orang tersebut akan menjadi psikopat, yakni kondisi seseorang yang tidak memperhatikan norma-norma segala tindakannya, karena ego (Dash Ich)manusia akan senantiasa mengikuti pengaruh alam bawah sadar (ID) dengan demikian pengaruh super ego (alam moral) tidak berfungsi.
Apabila dilihat dari sudut pandang psikologis , orang yang berdzikir (dzakirin) merupakan orang yang jauh dari kegoncangan jiwa (ambivalen) akibat penderitaan. Hal ini dikarenakan orang yang senantiasa berdzikir, super egonya selalu berfungsi sebagai alat control terhadap perilaku kesehariannya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa dzikir memiliki kemampuan untuk mengatasi segala problem psikologis yang dihadapi oleh manusia. Sebab dzikir, bisa dijadikan sebagai alat penyeimbang (equilibrium) bagi jiwa dan ruhani manusia dimana mereka berada.
Keseimbangan tersebut tentunya sangat dibutuhkan ibu hamil dalam menjaga kandungannya selama lebih Sembilan bulannya. Dengan senantiasa berdzikir kepada Allah Swt., ketenteraman batin ini akan sangat baik bagi perkembangan janin, baik secara fisik maupun spritualnya, sehingga kelak lahir anak yang shalih dan shalihah.
Diingat Oleh Allah
Seseorang yang rajin berdzikir akan diingat oleh Allah Swt. Allah juga akan menambahkan nikmat kepadanya. Allah Berfirman:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu. Dan, bersyukurlah kepada-Ku serta janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS.al-Baqarah [2] : 152).
Ibu hamil dan anak dalam kandungannya merupakan dua entitas yang berbeda, tetapi satu kesatuan. Jika ibu hamil mengingat Allah, maka janin dalam kandungannya pun juga mengingat Allah. Dengan demikian, Allah akan mengingat si ibu hamil beserta janin dalam kandungannya.
Seseorang termasuk ibu hamil yang diingat oleh Allah Swt. Akan terpenuhi segala kebutuhannya. Sementara, janin yang diingat oleh Allah akan dijadikan-Nya sebagai anak yang shalih maupun shalihah yang akan menyelamatkan dirinya dan orang tuanya. [reportaseterkini.net]
1. Diberi Keberuntungan . Berdzikir dapat membawa seseorang pada suatu keberuntungan. Allah Swt, berfirman: “Maka, berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama Allah Sebanyak-banyaknya, agar kamu beruntung.” (QS.al-Anfaal [8]: 45)
Berdasarkan surat al-Anfaal ayat 45 tersebut, kita mengetahui bahwa ibu hamil yang banyak berdzikir mendapat keberuntungan dari Allah Swt, berupa anak yang terlahir dalam keadaan sempurna, sehat, dan bersikap shalih maupun shalihah.
Mengatasi Problem Psikologis
Stress merupakan cirri-ciri orang yang hatinya tidak tenteram. Stress yang dialami oleh ibu hamil akan dapak buruk bagi kesehatan anak yang dikandungnya.
Elizabeth Hurlock, seorang pakar janin, menyatakan bahwa kondisi psikologis yang baik atau tidak, yang dialami oleh seorang ibu hamil dapat memengaruhi psikologis anak dalam kandungannya, sehingga besar kemungkinan pengaruh negative tersebut berubah menjadi bawaan anak. Sehingga, anak menjadi seorang penakut, pemarah, penyedih, dan lain sebagainya.
Untuk mengurangi rasa stress, Allah Swt, memerintahkan kita untuk mengingat-Nya melalui dzikir. Sebab, dzikir dapat menentramkan hati. Perintah Allah tersebut terdapat dalam al-Qur’an, tepatnya pada ayat berikut:
“(Yaitu), orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.ar-Ra’d [13]: 28).
Menurut M. Afif Anshori (2003), dari hasil penelitiannya ia menyebutkan bahwa timbulnya gangguan kejiwaan, sesungguhnya berpangkal pada ketidaksadaran diri bahwa dirinya itu tidak mampu mengejar yang dicita-citakan. Namun, mereka tetap memforsir segala potensi akal budinya sehingga kelelahan. Menurut anggapannya, segala keinginan jika diusahakan dengan pengerahan segenap potensi tenaga dan pikiran, mesti akan tercapai. Akan tetapi mereka tidak menyadari bahwa kemampuan manusia sangat terbatas dan ada kelemahannya. Akibatnya terjadilah shock, stress, depresi, frustasi, dan beragam kekalutan mental lainnya.
Disinilah pentingnya dzikir agar manusia mengetahui dan mengenal jati dirinya dan Tuhannya. Sebagaimana kita ketahui, dzikir pada prinsip pokoknya adalah memusatkan pikiran dan perasaan kepada Allah Swt, dengan cara menyebut nama-Nya secara berulang-ulang . hal ini membuat seseorang mempunyai pengalaman “berhubungan” dengan Allah Swt, sehingga dengan sendirinya akan menghilangkan rasa keterpisahan antara manusia dengan Tuhannya.
Dzikir mempunyai kemiripan dengan berbagai teknik meditasi pada tradisi agama-agama lain, baik pada tekniknya maupun efek yang ditimbulkannya. Banyak fakta penelitian yang telah membuktikan bahwa dzikir tidak hanya berpengaruh pada perkembangan ruhani seseorang, melainkan juga berpengaruh terhadap dimensi fisi. Misalnya, dalam menyembuhkan berbagai penyakit fisik, seperti stress, kecemasan, dan depresi.
Sementara itu, dalam sudut pandang kaca mata ilmu kedokteran jiwa/kesehatan jiwa, dzikir merupakan terapi psikistrik, setingkat lebih tinggi dari pada psikoterapi biasa. Hal ini dikarenakan dzikir mengandung unsure spiritual keruhanian/keagamaan/ketuhanan yang dapat membangkitkan harapan (hope) dan rasa percaya diri (self confidence) pada diri seseorang yang sedang sakit,sehingga mempercepat proses penyembuhan.
Banyak fakta yang juga telah membuktikan bahwa orang-orang yang mengalami kekalutan mental (mental disorder) dikarenakan mereka mengalami kekeringan jiwa akibat jauh dari norma-norma religious. Fakta-fakta ini dapat dikaitkan dengan teori kepribadian yang disampaikan oleh Sigmund Freud, bahwa apabila seorang tidak berdzikir hidupnya akan selalu dalam pengaruh ID (Das Es), dan akibatnya orang tersebut akan menjadi psikopat, yakni kondisi seseorang yang tidak memperhatikan norma-norma segala tindakannya, karena ego (Dash Ich)manusia akan senantiasa mengikuti pengaruh alam bawah sadar (ID) dengan demikian pengaruh super ego (alam moral) tidak berfungsi.
Apabila dilihat dari sudut pandang psikologis , orang yang berdzikir (dzakirin) merupakan orang yang jauh dari kegoncangan jiwa (ambivalen) akibat penderitaan. Hal ini dikarenakan orang yang senantiasa berdzikir, super egonya selalu berfungsi sebagai alat control terhadap perilaku kesehariannya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa dzikir memiliki kemampuan untuk mengatasi segala problem psikologis yang dihadapi oleh manusia. Sebab dzikir, bisa dijadikan sebagai alat penyeimbang (equilibrium) bagi jiwa dan ruhani manusia dimana mereka berada.
Keseimbangan tersebut tentunya sangat dibutuhkan ibu hamil dalam menjaga kandungannya selama lebih Sembilan bulannya. Dengan senantiasa berdzikir kepada Allah Swt., ketenteraman batin ini akan sangat baik bagi perkembangan janin, baik secara fisik maupun spritualnya, sehingga kelak lahir anak yang shalih dan shalihah.
Diingat Oleh Allah
Seseorang yang rajin berdzikir akan diingat oleh Allah Swt. Allah juga akan menambahkan nikmat kepadanya. Allah Berfirman:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu. Dan, bersyukurlah kepada-Ku serta janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS.al-Baqarah [2] : 152).
Ibu hamil dan anak dalam kandungannya merupakan dua entitas yang berbeda, tetapi satu kesatuan. Jika ibu hamil mengingat Allah, maka janin dalam kandungannya pun juga mengingat Allah. Dengan demikian, Allah akan mengingat si ibu hamil beserta janin dalam kandungannya.
Seseorang termasuk ibu hamil yang diingat oleh Allah Swt. Akan terpenuhi segala kebutuhannya. Sementara, janin yang diingat oleh Allah akan dijadikan-Nya sebagai anak yang shalih maupun shalihah yang akan menyelamatkan dirinya dan orang tuanya. [reportaseterkini.net]
Nikah, Bukan Sekedar Pingin Tapi Siap ! yang Belum Nikah Baca ini Sebentar ya
Reportaseterkini.net - Ada yang menikah hanya karena ingin ada tempat ngobrol. Yakin hanya karena ingin ngobrol? obrolan sekarang kan digantiin gadget? Ada yang menikah sekadar ingin ada yang masakin. Yakin pengin ada yang masakin? Warung nasi di pengkolan masih banyak?
Ada yang menikah karena ingin ada yang mijit kalo capek. Helo, itu istri apa tukang pijat ya? Ada yang menikah hanya ingin ada yang ngasih uang jajan. Online shop, penggiatnya banyak ibu dan bujangwati. Ada yang menikah biar ada yang boncengin kalo ada pertemuan. Owh gitu? Jadi suami itu mirip tukang ojek ya? Ada yang menikah katanya ingin biar nggak disebut jomblo ngenes. Yakin? Trus apa nanti kalo nikah nggak bakalan ngenes?
Saya tidak mengatakan alasan teman-teman yang diatas tadi 'salah', melainkan itu komitmen menikah yang 'lemah'. Memang mungkin ada sebagian yang menikah dengan alasan-alasan diatas, trus akhirnya bisa langgeng sampai sekarang. Tapi tentu "mempersiapkan" akan jauh lebih baik, daripada "tidak dipersiapkan", akan terkesan tergesa-gesa, kebelet dan sejenisnya.
Jadi, jika komitmen menikah masih seperti dicontohkan diatas tadi, perlu diperbaharui dengan komitmen yang lebih kuat. Tidak salah, tapi itu lemah. sebab kalo hanya "karena itu", maka setelah "karena itu"-nya tercapai, ya berarti sudah, selesai. Bukan, bukan begitu pernikahan. Sebab pernikahan itu bukan hanya sekedar "pengin" saja, tapi karena kita "butuh" dan "siap". Makanya orang yang punya komitmen menikah, sebenarnya ta'aruf itu dikomitmenkan/ di azamkan untuk menikah, not for trial.
Orang yang komitmen menikahnya lemah, cenderung akan "mempermainkan" ta'aruf atau khitbah, hati-hati saja. Padahal ta'aruf seharusnya diajukan bukan karena hanya sekedar "pengin" menikah, tapi karena memang sudah siap menikah. Semoga sahabat-sahabatku, ikhwan-akhwat terhindar dari miskin komitmen menuju pernikahan. [reportaseterkini.net]
Ada yang menikah karena ingin ada yang mijit kalo capek. Helo, itu istri apa tukang pijat ya? Ada yang menikah hanya ingin ada yang ngasih uang jajan. Online shop, penggiatnya banyak ibu dan bujangwati. Ada yang menikah biar ada yang boncengin kalo ada pertemuan. Owh gitu? Jadi suami itu mirip tukang ojek ya? Ada yang menikah katanya ingin biar nggak disebut jomblo ngenes. Yakin? Trus apa nanti kalo nikah nggak bakalan ngenes?
Saya tidak mengatakan alasan teman-teman yang diatas tadi 'salah', melainkan itu komitmen menikah yang 'lemah'. Memang mungkin ada sebagian yang menikah dengan alasan-alasan diatas, trus akhirnya bisa langgeng sampai sekarang. Tapi tentu "mempersiapkan" akan jauh lebih baik, daripada "tidak dipersiapkan", akan terkesan tergesa-gesa, kebelet dan sejenisnya.
Jadi, jika komitmen menikah masih seperti dicontohkan diatas tadi, perlu diperbaharui dengan komitmen yang lebih kuat. Tidak salah, tapi itu lemah. sebab kalo hanya "karena itu", maka setelah "karena itu"-nya tercapai, ya berarti sudah, selesai. Bukan, bukan begitu pernikahan. Sebab pernikahan itu bukan hanya sekedar "pengin" saja, tapi karena kita "butuh" dan "siap". Makanya orang yang punya komitmen menikah, sebenarnya ta'aruf itu dikomitmenkan/ di azamkan untuk menikah, not for trial.
Orang yang komitmen menikahnya lemah, cenderung akan "mempermainkan" ta'aruf atau khitbah, hati-hati saja. Padahal ta'aruf seharusnya diajukan bukan karena hanya sekedar "pengin" menikah, tapi karena memang sudah siap menikah. Semoga sahabat-sahabatku, ikhwan-akhwat terhindar dari miskin komitmen menuju pernikahan. [reportaseterkini.net]
Innalillahi, Penulis Buku Pelajaran Ini Budi Meninggal Dunia
Reportaseterkini.net - Penulis buku pelajaran SD berjudul 'Ini Budi', Siti Rahmani Rauf meninggal dunia pada Selasa (10/5) malam pukul 21.20 WIB. Wanita yang akrab disapa Nenek Rauf itu, meninggal akibat penyakit diabetes yang diderita sekira dari 30 tahun.
"Ibu meninggal sakit gula sudah 30 tahun," kata anak ketiga Nenek Rauf, Karmeni Rauf dalam pesan singkat pada Republika.co.id, Rabu (11/5).
Ia menjelaskan, almarhumah meninggal dalam usia 97 tahun di kediamannya di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Karmeni mengatakan rencananya penulis buku 'Ini Budi' akan dimakamkan di TPU Karet Bivak setelah shalat Dzuhur.
Karmeni mewakili keluarga, meminta maaf atas segala kesalahan almarhumah. "Kami dari, pihak keluarga mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya," ujarnya.
Diketahui, pada 1980-an, Siti Rahmani Rauf dikenal sebagai penulis buku berjudul 'Ini Budi'. Karyanya tersebut menjadi buku pelajaran wajib bagi siswa SD.
Sumber ; Republika.co.id
"Ibu meninggal sakit gula sudah 30 tahun," kata anak ketiga Nenek Rauf, Karmeni Rauf dalam pesan singkat pada Republika.co.id, Rabu (11/5).
Ia menjelaskan, almarhumah meninggal dalam usia 97 tahun di kediamannya di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Karmeni mengatakan rencananya penulis buku 'Ini Budi' akan dimakamkan di TPU Karet Bivak setelah shalat Dzuhur.
Karmeni mewakili keluarga, meminta maaf atas segala kesalahan almarhumah. "Kami dari, pihak keluarga mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya," ujarnya.
Diketahui, pada 1980-an, Siti Rahmani Rauf dikenal sebagai penulis buku berjudul 'Ini Budi'. Karyanya tersebut menjadi buku pelajaran wajib bagi siswa SD.
Sumber ; Republika.co.id
Gangster Besar ini Bertaubat Karena Mimpi Kiamat
Reportaseterkini.net - Pada akhirnya semua akan berakhir. Begitu juga pertualangan seorang Gangster paling ditakuti di negeri jiran Singapura ini. Setelah malang melintang didunia hitam, akhirnya ia bertobat.
Laki-laki yang biasa di sapa Abang Long Fadil ini sangat terkenal di dunia kriminal Singapura. Laki-laki dengan tato di wajahnya ini sangat disegani baik oleh kawan maupun lawan. Petualangannya didunia hitam telah dimulai sejak ia berusia 12 tahun.
Masa bocah yang akrab dengan dunia kekerasan, laki-laki ini menjadi orang yang ganas dan sadis. Konon ia tak segan-segan melukai musuh-musuhnya.
Pada usia 22 tahun ia nyaris tewas. Sekelompok gangster menyerang dengan kayu dan benda-benda tajam. Namun petualangan belum berhenti.
Menurutnya menjadi seorang gengster bukanlah pilihannya. Namun ini adalah satu-satunya cara untuk bisa survive. Begitulah pelajaran yang ia peroleh dari kedua orang tuanya.
Dunia hitam, kekerasan dan kkriminal adalah tradisi hidup anak lelaki dalam keluarganya. Ia mengaku tak pernah peduli dengan nasehat-nasehat yang diberikan mamanya. “Saya tak peduli apa nasihat emak. Malah saya tak pedulikan Tuhan,” katanya.
Seperti dilansir mynewshub, pada usia yang masih belia, 12 tahun ia dituduh melakukan penyerangan bersenjata. Pada usia itu ia juga mulai melukisi tubuhnya dengan tato. Ia mulai mengenal dan berkawan dengan gengter ternama. Hidupnya bergelimang uang, seks dan obat-obat terlarang.
Hal itu juga yang menyebabkan ia keluar masuk penjara. Meski begitu petualangannya tak pernah berhenti. Hingga suatu malam, ia bermimpi. Dalam mimpinya ini ia terseret ombak besar dan terdampar sendirian. Ia berpikir hari itu adalah hari kiamat.
Karena mimpi itu ia ketakutan. Laki-laki itu keluar rumah selama sebulan karena takut kiamat datang. Kisah inspiratif Abang Fadil itu kemudian diliput secara eksklusif oleh sebuah stasiun televisi setempat. [reportaseterkini.net]
Laki-laki yang biasa di sapa Abang Long Fadil ini sangat terkenal di dunia kriminal Singapura. Laki-laki dengan tato di wajahnya ini sangat disegani baik oleh kawan maupun lawan. Petualangannya didunia hitam telah dimulai sejak ia berusia 12 tahun.
Masa bocah yang akrab dengan dunia kekerasan, laki-laki ini menjadi orang yang ganas dan sadis. Konon ia tak segan-segan melukai musuh-musuhnya.
Pada usia 22 tahun ia nyaris tewas. Sekelompok gangster menyerang dengan kayu dan benda-benda tajam. Namun petualangan belum berhenti.
Menurutnya menjadi seorang gengster bukanlah pilihannya. Namun ini adalah satu-satunya cara untuk bisa survive. Begitulah pelajaran yang ia peroleh dari kedua orang tuanya.
Dunia hitam, kekerasan dan kkriminal adalah tradisi hidup anak lelaki dalam keluarganya. Ia mengaku tak pernah peduli dengan nasehat-nasehat yang diberikan mamanya. “Saya tak peduli apa nasihat emak. Malah saya tak pedulikan Tuhan,” katanya.
Seperti dilansir mynewshub, pada usia yang masih belia, 12 tahun ia dituduh melakukan penyerangan bersenjata. Pada usia itu ia juga mulai melukisi tubuhnya dengan tato. Ia mulai mengenal dan berkawan dengan gengter ternama. Hidupnya bergelimang uang, seks dan obat-obat terlarang.
Hal itu juga yang menyebabkan ia keluar masuk penjara. Meski begitu petualangannya tak pernah berhenti. Hingga suatu malam, ia bermimpi. Dalam mimpinya ini ia terseret ombak besar dan terdampar sendirian. Ia berpikir hari itu adalah hari kiamat.
Karena mimpi itu ia ketakutan. Laki-laki itu keluar rumah selama sebulan karena takut kiamat datang. Kisah inspiratif Abang Fadil itu kemudian diliput secara eksklusif oleh sebuah stasiun televisi setempat. [reportaseterkini.net]
Langganan:
Postingan (Atom)